Borong Hasil Bumi, Satgas Yonif 756/WMS Tumbuhkan Perekonomian Masyarakat Papua

    Borong Hasil Bumi, Satgas Yonif 756/WMS Tumbuhkan Perekonomian Masyarakat Papua

    PANIAI, - Satgas Yonif 756/WMS borong hasil bumi Mama-Mama Papua guna membantu meningkatkan perekonomian masyarakat, bertempat di pasar Komopa Kp. Toyaimoti, Distrik Aradide, Kab. Paniai, Prov. Papua Tengah, Jumat (11/10/2024).

    Dantim Pos Komopa Serda Marasian mengatakan bahwa kegiatan tersebut juga bertujuan untuk menjalin komunikasi yang baik dengan masyarakat agar terciptanya hubungan keterikatan yang erat dengan masyarakat.

    “Kami sampaikan terimakasih kepada para pedagang lokal yang ada di Distrik Aradide telah menyediakan berbagai macam sayuran hasil bumi sebagai kebutuhan masyarakat Aradide.” ungkapnya.

    “Kami sudah bertanya masalah harga dan lainnya masih terbilang stabil dibanding harus membeli di luar daerah yang jaraknya sudah tentu jauh. Kami borong hasil panen masyarakat guna untuk membantu perekonomian masyarakat setempat. Selain itu kami juga membangun komunikasi dengan masyarakat setempat, guna menjalin hubungan yang baik dengan berkomunikasi untuk memahami kendala yang ada di masyarakat sekitar", tambahnya.

    Kegiatan memborong hasil bumi milik masyarakat dipimpin langsung Dantim 2 Serda Marasian Bersama 10 orang personel Pos Komopa. Sementara itu, mama Vemni Weroy merasa senang dengan kehadiran TNI yang membantu perekonomian warga setempat. “Terimakasih bapak TNI, masyarakat sangat senang semoga diberikan keberkahan di dalam menjalankan tugas", ucapnya. (*) 

    paniai
    Achmad Sarjono

    Achmad Sarjono

    Artikel Sebelumnya

    Manunggal Bersama Rakyat, Satgas Yonif 756/WMS...

    Artikel Berikutnya

    Tingkatkan Keimanan, Satgas Yonif 756/WMS...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Bagikan Snack Gratis, Satgas Yonif 756/WMS Bangun Rasa Kasih Sayang Kepada Anak-Anak Papua
    Danlanud Sultan Hasanuddin Hadiri Sertijab Danlanud I Gusti Ngurah Rai di Makoopsud II
    Hendri Kampai: Kabinet Merah Putih, Kembali Jadi Indonesia
    Hendri Kampai: Penutur Terbanyak, Bahasa Jawa dan Sunda Layak Jadi Bahasa Nasional
    Hendri Kampai: Dari Lab ke Pasar, Mengapa Hasil Riset Kampus Kita Mengendap di Rak?

    Ikuti Kami